Salam wr wb
Sejak awal informasi pandemi Corona Virus, maka jarak antar orang diatur sedemikian rupa, begitu juga dengan adanya larangan berkumpul setidaknya lebih dari 10 orang atau kurang. Namun adanya fenomena ini menjadikan orang-orang tertentu membuat beberapa solusi terkait dengan penularan virus tersebut, misalnya adanya bilik/kamar desinfektan (berupa penyemprotan) baik untuk orang maupun kenderaan.
Di sisi lain perkantoran juga mulai sepi dan dianjurkan berjauhan sesama pegawainya. Salah satu media penyebaran virus adalah mesin fingerprint, selain uang kertas dan ATM. Dari fenomema ini muncullah ide bagaimana membuat absensi yang tidak perlu disentuh dan membentuk antrian. Penulis membuat alternatif fingerprint dengan memanfaatkan QRcode yang tidak membutuhkan listrik/batre dalam pengoperasiannya dan sangat murah.
Awalnya ide ini muncul karena adanya pengaturan Absensi menggunakan GPS dan perimeter saat kuliah di salah satu kampus di Medan. Mengingat seorang dosen harus berada di kampus saat mengisi absensi onlinenya, maka smartphone dengan GPS sangat cocok untuk digunakan sebagai bukti dosen memang berada di kampus. Namun lagi-lagi metode ini tetap memiliki kelemahan, antara lain: Smartphone (HP) bisa di bawa orang lain (diwakilkan), Dosen bisa berada di kampus, tapi tidak di kelas dan lainnya.
Atas dasar ini perlu dibuat sistem Absensi sedemikian rupa yang betul-betul menunjukkan dosen atau guru berada di kelasnya. Namun perlu diingat juga bahwa penempatan alat-alat sejenis fingerprint membutuhkan biaya yang mahal. Untuk itu disini penulis membuat absensi berbasis QRcode tanpa fingerprint dan berbasis fisika dasar dan berbiaya sangat murah.
Alat dan Bahan: Cermin datar, Jam (Dinding) Kecil, Lembar QRcode (berisi nama ruang) ukuran sekitar 5 x 5 cm atau 10 x 10 cm. Lembar QRcode (berisi nama guru/dosen/pegawai) ukuran sekitar 5 x 5 cm atau 10 x 10 cm. Smartphone guru/dosen/pegawai serta Aplikasi QRcode reader.
Cara Kerja:
Dengan menempelkan QRcode ruangan ke cermin yang berada di ruangan dan di belakang HP (di bawah kamera), maka guru/dosen/pegawai yang berada di depan cermin dan memfoto dirinya serta menscan QRcode yang menempel di HPnya, maka diperoleh posisi si guru/dosen/pegawai serta fotonya sekaligus. Jika jam (dinding) kecil ditempatkan juga di bagian atas cermin, maka waktu pemotretan juga akan terekam. Ada baiknya jam kecil tersebut dalam bingkai cermin yang sama (tidak bisa diubah dengan cepat).
Cara ini sangat Murah dan Mudah untuk dibuat oleh siapapun. Syarat untuk mewujudkan ini semua wajib punya paket data dan berada di wilayah yang memiliki sinyal internet untuk pengiriman hasil scan dan respond jawaban (bisa via Aplikasi atau WA). Alternatif lainnya dapat menggunakan SMS untuk pengiriman hasil scan dan respond (namun ini masih berbiaya SMS).
Alternatif ini dapat pula diterapkan untuk absensi siswa tiap hari dan tiap kelasnya. Namun adanya pembatasan penggunaan smartphone untuk siswa (terutama di tingkat SD dan SMP), maka tidak semua sekolah dapat melaksanakannya serta perlu alternatif cara lain.
Demikian alternatif absensi ini, semoga dapat dibuat dan diterapkan, baik semasa pandemi Covid-19 ataupun masa-masa aktif sebagaimana biasanya.
Wallahu a'lam
============================================
Berikut Simulasi
Penggunaan Absensi berbasis QRcode:
Seorang guru masuk ke ruang kelas, dia menggunakan qrcode scanner
untuk login ke absen kelas tsb (mis: XII IPA 1). Selanjutnya muncul Google
Form, berisi Absebsi kelas XII IPA 1 dan bisa mengisi absensi siswa
(hadir, sakit, izin, alfa) bahkan batas materi pelajaran.
Adapun bukti bahwa guru tersebut berada di ruangan adalah dengan selfi di
kelas tersebut dengan latar QRcode ruangan.
________________________________
Permasalahan yg harus dipecahkan:
Bukti guru selfi saat itu belum tentu valid, karena foto-foto guru bisa
saja 1 pekan atau 1 bulan lalu. Namun dipakai untuk berkali-kali.
Apa solusinya?
________________________________
Solusi yang ditawarkan:
- Disiapkan QRcode ruangan kelas (mis: XII IPA 1), ukuran 10 cm x 10 cm
- QRcode ruangan ditempelkan pada bagian tepi cermin (misal sebelah
kanan atas)
- Pada bagian bawah kamera HP guru dipasang QRcode inisial guru ybs,
berbentuk lipatan, dimana saat tidak dipakai QRnya tertutup/dilipat,
namun saat dipakai maka terbuka (seperti daun pintu).
- Guru berdiri di depan cermin dan mengaktifkan aplikasi QRcode scanner
- Guru memfoto dirinya dalam cermin tsb
- Guru mengirim jepretan menggunakan aplikasi yang dirancang khusus
- Aplikasi akan mengolah foto yg dikirim guru, dan membalasnya jika
benar/salah.
- Validasi benar/salah sesuai dengan hari/jam masuk guru ybs.
# Kira2 jawaban aplikasi:
jika salah:
maka ada perintah mencoba lagi atau
maaf, data yang anda masukkan salah.
jika benar:
"Terimakasih Bpk/Ibu Pandapotan
Harahap telah berada di kelas"
# Selanjutnya guru mengisi absensi siswa dan daftar/batas materi ajarnya
hari itu.
=========================
yang harus dilakukan:
- membuat
aplikasi QRcode scanner yg mampu membaca hasil jepretan kamera 1x
petik dan kemunculan hari & waktu otomatis
- petikan
camera berupa: 1) wajah guru, 2) qrcode guru di HP, 3) qrcode ruangan,
4) timestamp
- aplikasi
merespond sesuai database guru
=================
Namun untuk tahap awal, yakni tanpa membuat aplikasi baru, dapat digunakan
aplikasi pembaca QRcode dan langsung direct ke Form Google untuk isi
absensi dan batas pelajaran seperti link berikut: Absensi Kelas Berikut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar