Selasa, 18 April 2023

Lailatul Qadar & Time Dilation

Laila - Malam

Malam.... Adanya karena rotasi planet, satelit tempat pengamat berada.

Apakah malam akan berterusan di tempat tanpa rotasi? Malam, disebut-sebut karena ada siang.



Takkan mungkin mereka katakan hitam, jk tak ada selain hitam.

Gelap, apa ada ditempat banyak cahaya? Tanpa rotasi?

Malam, apakah seperti gelapnya dalam gua? Tanpa merasakan adanya sinar?

Malam di sebelah bumi, yg bergiliran disebelahnya dengan siang. Berterusan sepanjang masa.

Malam dan siang penanda waktu, di putaran bumi-Nya.

Di bumi hidup dan matinya manusia.M alam, waktu yg dibagi tiga.

Waktu ada disebut-Nya, berupa kalam mulia. Jangan mencaci waktu, karena itu adalah Aku, begitu fiman-Nya dipaparkan dalam sabda Baginda.

Ada malam 1000 bulan lamanya, kok bisa? Kadar apa yg dipakai?

Ada seorang pemuda, dia bilang ada beda dalam waktu dan pewaktu. Bisa singkat, bisa panjang. 

Sang pemuda bersyair:

"Seorang putri berangkat tadi pagi dengan kereta cahayanya, tapi dia telah sampai kemarin sore."

Banyak yang bingung memahaminya, tapi bukti makin nyata.

Tambahan lagi, uangkapannya, sudah ada dalam kalamNya, sayang, baru ramai empat belas abad kemudian dibicarakan.

Kini dilatasinya diajarkan pada remaja tingkat SMA, walaupun tak semua.

Malam, sang waktu, seribu bulan terasa lama, dapat diperoleh tiap tahunnya, bagi siapa yg siap sedia.

Kiranya Dia memilih kita setelah upaya dan asa kepada-Nya.

Qur'anophysics for Lailatul Qadar & Time Dilation in General Relativity_

Minggu, 04 Desember 2022

QUR'ANOFISIKA: Penggalian Ayat Inspirasi Dari Sederhana Sampai Kompleks

QUR'ANOFISIKA:
Penggalian Ayat Inspirasi Dari Sederhana Sampai Kompleks

oleh: Pandapotan Harahap*


Sudah lama penulis ingin menuliskan Qur'anofisika ini dalam bentuk tahapan "penambangan" ayat inspirasi, meski sebelumnya ungkapan Qur'anofisika ini sudah dimuat dalam beberapa judul tulisan (Bunyi Pemusnah Massal) dan kemungkinan mirip dengan analog-analogi atau ayat yang bersesuaian dengan fenomena, hukum, konsep Fisika. Namun kini penulis mencoba memilah-milah tingkat kompleksitas "penambangan" inspiriasi ini dengan harapan tahapan & metodenya dapat simpulkan dan disederhanakan.


Pada tahapannya, terlihat secara jelas ayat-ayat tentang Fisika dalam al Qur'an, khususnya Fisika Dasar (Fisika yang di ajarkan di sekolah menengah & tahun pertama perguruan tinggi). Ayat-ayat Inspirasi langsung dapat dipahami mengingat arti & makna ayatnya langsung, seperti: ukuran panjang, bobot (massa) dan waktu. Begitu juga lemparan benda yg diungkapkan langsung dalam ayat, sifat orang munafik yg cenderung miring & labil.

Pada ayat-ayat lainnya, insprirasi ini bisa makna tersirat (tidak langsung), namun belum begitu kompleks. Misalnya ayat tentang (6:125) adanya lapisan atmosfer yg semakin renggang jika semakin tinggi seseorang naik ke atas. Tekanan atmosfer juga sesuai dengan ketinggiannya dari permukaan bumi.

Di beberapa ayat lainnya terlihat makna tersembunyi & kajian kompleks suatu fenomena alam (fisika/turunannya). Ayat yang menceritakan bahwa bumi sebagai hamparan (Q.S. an Nabaa' : 6) yang artinya: "Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? menjadikan dialog serius antara para mufasir & fisikawan terkini. Ada yang memaknai sebagai hamparan luas karena kecilnya ukuran manusia thd bumi, namun ada yg memaknainya betul-butul datar (kalangan Bumi Datar). 


Bahasa yang merupakan salah satu "ilmu alat" bagaikan gravitasi yang menarik para ilmuwan untuk menarik akar kata dalam sebuah ayat. Kata "mihada" dalam surah an Nabaa' ini lebih cenderung mengacu kepada ayunan/buaian (tempat tidur) khususnya para bayi. Mengingat ayat-ayat lainnya yang menggunakan akar kata yang sama. Fakta Fisika (Astronomi) menunjukkan bahwa bumi berotasi dengan kemiringan 23,5 derajat dan menjadikan efek siang dan malam dalam sehari dan efek perubahan musing setiap tahun, terutama wilayah Kutub Utara & Selatan. 


Perubahan musim tiap tahun ini bergulir dari posisi matahari dari tanggal 23 Maret (Garis Khatulistiwa) sampai 23 September dari hari kehari (kembali ke Garis Khatulistiwa). Jika diplot grafiknya, terbentuklah pola sinusoidal yang tak lain adalah proyeksi ayunan dari posisi terendah-tertinggi-terendah (kembali).

Dari sini, penggalian inspirasi Qur'anofisika penulis jadikan 3 tingkatan: sederhana, sedang & kompleks. Kedepannya bisa jadi tinggkatan ini bertambah sesuai dengan kaedah atau metode penggaliannya.

Wallahu a'lam

*) Alumni M.P.Fis ITB (2009)

Senin, 22 Agustus 2022

LAMPU, CAHAYA & GERAK

Saat kita melihat lampu LED berjalan, sebenarnya tidak ada yg berjalan LED nya. Hanya saja masing2 LED bergantian berkedip hidup/mati dengan rentang waktu yg berbeda. Jika rentang waktu ini sangat kecil, maka gerak lampu terlihat cepat.

 

Saat kita melihat lampu kenderaan bergerak, kita melihat cahaya lampu terus hidup dari posisi ke posisi lain. Sebenarnya kita melihat lampu kenderaan yang hidup di posisi 1 ke 2 ke 3 dst. Terlihat tanpa delay karena kecepatan cahaya yg jauh lebih tinggi dibandingkan kecepatan kenderaan.Ini dapat juga dipahami sebagaimana kereta api panjang yang menyalakan lampu bergantian dari depan ke belakang. Jika terlalu kencang, maka lampu akan terlihat segaris (seprti garis).


Jika kita bandingkan running text berbasis LED dengan lampu kenderaan yang bergerak pada dasarnya sama. Sensor mata kita hanya mampu melihat sumber cahaya berkedip jika rentang kedipnya cukup (ada beberapa saat), namun jika terlalu cepat, maka kita melihatnya berjalan.

Wallahu A'lam


Senin, 05 April 2021

TITIK TEMU BERBUKA PUASA & PENCIPTAAN LANGIT

Sejenak terpikir setelah membaca Kitab Fadhilah Ramadhan, mengapa kata berbuka = IFTHAR, yang arti asalnya pecah dan orang Inggris menyebutnya Breakfast (sarapan), dimana arti Break = pecah/retak.

Kata IFTHAR juga digunakan pada fathiris samawati wal ardh, menciptakan langit dan bumi, muncul pertanyaan dimana titik temu kedua fenomena tersebut?

Setelah dicoba untuk dipahami, IFTHAR yang artinya pecah, berhubungan dengan BIG BANG Theory. Yang menyatakan dulu alam alam semesta bersatu dari sebuah masa yang sangat padat tak terhingga namun  volumenya 0 (nol).

Theory Big bang ini sudah diakui oleh para ilmuwan dan teori ini merupakan teori yang paling mutakhir dan sangat sesuai dengan data-data yang ditemukan para ilmuwan. Dalam Al Quran dijumpai ayat yang menyatakan bahwa pada awalnya langit dan bumi bersatu kemudian Allah subhanahu ta'ala memisahkannya.

Jadi dari sini dapat disimpulkan bahwa penggunaan kata Break yang artinya pecah ataupun berbuka atau sarapan dan menciptakan langit dan bumi adalah berhubungan. Maka sesuai artinya dengan Allah menciptakan langit dan bumi itu dari sebuah kondisi padu menjadi pecah atau ledakan, disinilah dapat dipahami ada titik temu kata pecah dalam puasa sama dengan pecahan dalam penciptaan langit dan bumi.

WaLLahu a'lam

Senin, 08 Februari 2021

Dinar/Dirham, Al Kahfi dan Validasinya Berbasis Ekonofisika

Assalamu 'alaikum wr wb,

Menyimak tulisan dan diskusi para pakar di group sebelah, saya kembali teringat dengan seringnya membaca/mendengar info Sunnahnya membaca surah al Kahfi tiap hari Jum'at.

Yang menarik, 

terdapat kisah para pemuda yang "menyelamatkan Iman" dalam QS Al Kahfi tersebut.

Selanjutnya seorang di antara mereka disuruh untuk membeli makanan yg "baik" dengan menggunakan wariq (uang perak/dirham).

Kita juga menjumpai kalimat "ada yang mengatakan jumlah mereka (pemuda) dalam gua tersebut sebanyak 3, ada yg bilang 5 bahkan 7 orang". Ini sangat menggelitik untuk ditelaah, meski sekilas tidak menunjukkan hal yang inspiratif, namun sebaliknya.

Selain itu terdapat kisah dialog Nabi Musa yg tidak sabar terhadap "Hamba Allah" yg merusak kapal, membunuh pemuda dan mendirikan bangunan. Yang terakhir (mendirikan bangunan) ini memiliki sinambung dengan beberapa point di atas, khususnya dengan judul di atas.

Meski tak semua ayat dituliskan di sini,

Kata wariq yang berarti uang perak/dirham ini saat dikonfirmasi dengan harga terkini di Amirat Nusantara, ternyata 1 Dirham senilai Rp 70-72 ribu.

Saat diuji kondisi real terkini dengan hadits Nabi bahwa 1 Dirham setara dengan 1 ekor ayam 'kampung', maka nilai 1 Dirham masih berlaku (tanpa inflasi) sampai saat ini. Untuk Medan, 1 ekor ayam kampung l.k Rp 80an ribu.

Kembali ke bilangan 3, 5, atau 7 orang pemuda...

Ternyata anjuran untuk memilih makanan yg baik dengan membawa 1 Dirham masih dapat diterima.

  • Saat ini, dengan Rp 72.000, kita bisa membeli makanan untuk 3 orang (kualitas makanan dengan harga 24.000).
  • Saat ini, dengan Rp 70.000, kita bisa membeli makanan untuk 5 orang (kualitas makanan dengan harga 14.000).
  • Saat ini, dengan Rp 70.000, kita bisa membeli makanan untuk 7 orang (kualitas makanan dengan harga 10.000).

Apalagi dengan Rp 80an ribu?

Dengan kata lain, 

1 Dirham cukup untuk makanan 3-7 orang tergantung kualitas makanan yg akan dibeli, dan masih dalam level baik. 

Kembali kepada kisah Hamba Allah (dalam Al Kahfi) yang membaguskan bangunan, karena di bawahnya ada harta yg tersimpan untuk bekal/harta para ahli waris si empunya bangunan. Meskipun tidak disebutkan namanya, namun dapat diprediksi bahwa bekal/harta tersebut adalah sesuatu yang tahan lama, misal logam mulia, emas/perak serta sifat2 khusus yg ada padanya (mengkilap dsb).

Dari sini terlihat keuanggulan uang berbasis logam (emas/perak) atau materi yang tahan lama, sulit didapat (agak langka). 

Validasi Ekonofisika

Ekonofisika sendiri merupakan cabang ilmu baru (1995an) yang berfokus pada penggunaan teori, konsep, pemodelan Fisika untuk pemecahan masalah ekonomi.

  • Dalam Ekonomi, Uang adalah Tenaga, Daya, Energi untuk Pergerakan Kegiatan Ekonomi.
  • Dalam Fisika, Energi tidak dapat diciptakan, tidak dapat pula dimusnahkan, namun bisa berubah/diubah bentuknya. 
  • Menurut Einstein, Energi sebanding dengan materi dan kuadrat kecepatan cahaya/gelombang elektro (E = mc^2).    

Jadi, Materi yang sebanding dengan Energi tsb juga tak dapat diciptakan/dimusnahkan, namun bisa diubah, disebarkan, dan dibagi-bagi dengan nilai yang sebanding pula. 

Dari beberapa point di atas, 

Keberadaan uang perak atau emas yang merupakan bentuk kesetaraan Energi & Materi, sangat tangguh terhadap inflasi, dan memenuhi kaidah kesetaraan nilai sesuai porsi. 

Uang perak/emas, tak dapat pula diciptakan atau dimusnahkan, ini berbeda jauh dengan jenis uang (mata uang) lainnya.

Wallahu a'lam

Selasa, 30 Juni 2020

EKONOFISIKA: Peluang & Judi Dalam Al Qur'an

Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. 

Q.S Al-Ma'idah [5] : 3

Assalamualaikum wr wb

Mengundi Nasib, pakai anak panah dll, merupakan penerapan peluang yg tidak benar. Mirip bermain Dadu yg mengambil harta org bagi pemenang, dengan ragam akibatnya.

Peluang disini bukan peluang bisnis yg berbasis pemikiran, kreativitas & kerja keras,    namun peluang secara empirik yg sdh menjadi teori mapan dalam matematika & sains lainnya.

Jika dulu zaman Nabi SAW mereka menggunakan anak panah dalam mengundi Nasib, kini banyak yang menggunakan coin, Dadu, lingkaran dll dalam menggundi nasib/perjudian.

Pada coin terdapat Angka A dan gambar G di masing-masing sisinya. Saat dilayangkan, ada 2 kemungkinan yang muncul. Karena peluang munculnya sama yakni 1/2, maka perjudian menggunakan  pelayangan coin tunggal jarang dilakukan bandar, mengingat peluangnya hanya 1/2 (setengah). Bandar dan pemain akan selalu berujung seri.

Mereka (para bandar) mengakalinya dengan menggunakan 2 coin yg sama, sehingga ragam peluang muncul menjadi  AA, AG, GA, GG ada 4 jenis. Dengan peluang AG=GA menjadi 2 bagian.

Sayangnya para penjudi kebanyakan orang bodoh yg melihat keuntungan sesaat, sehingga jadi korban "perekonomian sekuler".

Selanjutnya, bandar membuat Dadu sebagai alat utk memperkecil peluang, yakni 1/6 mengingat ada 6 sisi dadu berbentuk kubus  tersebut. Terdapat juga dadu berbentuk balok, dengan pelemparan menggelinding pada sisi panjang, sehingga hanya 4 sisi yg diberi marka dengan peluang 1/4.

Selanjutnya dilakukan pula pelayangan dadu ganda, bisa dihitung semakin kecil peluangnya: 1-1, 2-2, 3-3, 4-4, 5-5, 6-6, 12, 1-3, 1-4 dan seterusnya. Akhirnya peluang bagi penjudi dadu ganda semakin kecil dengan ragam 36. 

Karena ganda, pasangan tersebut menghasilkan peluang tiap pelayangan menjadi 1/18 untuk tebakan si penjudi. Artinya, jika penjudi menaruh taruhannya 18 kali, maka untuk menang hanya 1 kali dengan kekalahan 18 kali.

Sayangnya, banyak yang sudah kehabisan modal judi sebelum mendapatkan kemenangannya yang 1 kali itu.

Enakan yang menjadi bandar, pemain dibodohi (terzholimi), yang berujung pada keputusasaan (lihat hubungan terjemah berikutnya).

Itulah sebabnya Allah SWT mengharamkan perjudian.

Masjid Khadijah, 
Bandar Setia, 30/06/2020

Rabu, 24 Juni 2020

FISIKA: Pembahasan Soal Jangka Sorong

Video pembahasan soal Fisika (Jangka Sorong),
berhasil diupload, semoga bermanfaat.

Pada saat praktikum pengukurandengan menggunakan jangka sorong, seorang siswa mengukur dimensi balok: tinggi, panjang dan lebar dengan hasil pengukuran sebagaimana gambar (lihat video), Volume balok tersebut sesuai kaidah angka penting adalah...




Lailatul Qadar & Time Dilation

Laila - Malam Malam....  Adanya karena rotasi planet, satelit tempat pengamat berada. Apakah malam akan berterusan di tempat tanpa rotasi? M...