Kamis, 12 Juli 2018

SEDEKAH & EKONOFISIKA, Kok Bisa?



 

Salam wr wb,

Setelah lama mencari dan mencari jawaban, "mengapa kok bisa sedekah 1 berbalas 10?" Dari mana jalannya? Mungkin itulah pertanyaan bagi orang yang berpikir kritis, apalagi yang tidak mempercai Tuhan.


Namun, setelah mencoba merenungkan dan mencari analogi yang pas dalam ekonofisika (kajian baru dalam ilmu fisika, sejak 1995), akhirnya ketemu juga jawaban yang 'agak' memuaskan.

Berikut ini fenomena-fenomena yang sudah sering kita dengar dan pelajari sampai tingkat SLTA, antara lain: 1) gaya, 2) energi, 3) cahaya, 4) atom, 5) reaksi berantai, dan lainnya. Dari beberapa kali coba untuk fenomena dan konsep dalam fisika, akhirnya ketemu pada cahaya dan lilin.

 




  • Jika sebuah lilin yang hidup dianggap sebagai sumber energi (cahaya), maka sekeliling lilin merupakan wilayah yang mendapatkan manfaat (cahayanya).

  • Dengan analogi yang sama, jika seseorang punya harta 10 juta, maka sekelilingnya (lingkungan tempat tinggalnya) akan mendapat manfaat dari kekayaannya.

  • Menganalogikan lilin yang hidup dikelilingi 10 cermin kecil, sama dengan orang yang berpunya dikelilingi 10 orang yang layak mendapatkan bantuan.



Sebuah lilin yang hidup akan memancarkan cahaya ke seluruh arah ruang dimana lilin berada. Jika sekeliling lilin diliputi 10 buah cermin dengan jarak yang sama, maka akan terlihat (bayangan) 10 lilin dari semua cermin. Bagaimana hubungannya dengan sedekah?



 

Mari kita telaah sang lilin. Misalkan tinggi lilin = 10 cm dalam keadaan hidup. Selanjutnya kita potong 1 cm ujung lilin, maka diperoleh 1 lilin kecil (1 cm) dan 1 lilin panjang (9 cm). Jika keduanya dalam keadaan hidup, maka diperoleh 2 buah sumber cahaya di depan cermin. Berapa jumlah cahaya lilin?

Dengan 10 buah cermin di sekeliling (kedua) cermin, maka akan terlihat sebanyak 20 bayangan lilin (plus cahayanya). Ini diperoleh dari 1 lilin kecil bersama dengan 10 bayangannya dan 1 lilin panjang bersama dengan 10 bayangannya.

Berapakah banyak lilinnya?

Banyak lilin sebenarnya cuma 1 buah (dengan panjang 10 cm) atau setara dengan 10 lilin kecil (masing-masing 1 cm), karena kita potong 1 cm maka menjadi 2 sumber cahaya. Dari sini, 10 cm lilin yang kita lepas 1 bagiannya secara matematis:


  • 10 potongan kecil lilin - 1 potong kecil lilin  = 1 potongan panjang (9 potongan kecil) + 1 potongan kecil

  • 10 potensi sumber cahaya - 1 potensi sumber cahaya + 10 cermin = 2 sumber cahaya + 10 cermin

  • diperoleh 20 sumber cahaya.



Namun, secara matematika sedekah, seharusnya 10 - 1 = 19, namun berdasarkan analogi cermin di atas, mengapa jadi 20? Sampai disini penulis memahaminya karenak adanya 2 lillin yg sejajar di hadapan cermin, sehingga 2 lilin yang berderet akan terlihat menjadi 1. Sehingga jumlah lilin dalam cermin menjadi 19 buah.



Namun perlu diingat, sebenarnya Allah swt mampu menggandakan hasil sedekah seseorang menjadi 700 kali lipat bahkan berapapun, sebagaimana yang disebutkan dalam al Qur'an.



Pelipatgandaan ini dapat pula dipahami dari pencerminan kembali cahaya-cahaya yang ada dalam cermin sampai jumlahnya tak berhingga.

Ada yang mau menambahkan?
Wallahu a'lam

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

YUSUF-ZULAIKHA & HUKUM NEWTON

Allah SWT berfirman dalam QS 12 : 26-27 قَالَ هِيَ رَاوَدَتْنِيْ عَنْ نَّفْسِيْ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِّنْ اَهْلِهَاۚ اِنْ كَانَ قَمِيْصُهٗ قُدّ...