PERKEMBANGAN INTERNET GENERASI KEEMPAT DAN ENTERPRENEURSHIP
Oleh: Pandapotan Harahap, M.Pd., M.P.Fis.
A. Pendahuluan
Menurut George Kneller[1], berdasarkan asal-usul perkataannya (bahasa Yunani “techne”) yang berarti seni atau keterampilan, teknologi pada dasarnya adalah suatu ikhtiar praktis, yaitu usaha untuk mengubah dunia dengan usaha untuk memahaminya. Dengan kata lain, teknologi adalah untuk mempermudah manusia. Memasuki millennium ke-3 abad informasi mulai bergulir, ini ditandai dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Teknologi informasi dan komunikasi terdiri dari 3 (tiga) kata, yaitu: teknologi, informasi dan komunikasi.
Menurut Nasution (1989), informasi adalah hasil pembentukan, pengorganisasian atau pengubahan data dimana dengan cara itu dapat meningkatkan pengetahuan penerimanya. Informasi adalah data yang telah diproses, diorganisasikan dan dihubungkan dengan persoalan yang spesifik untuk menemukan hubungan di antara data tersebut. [3]
Sementara komunikasi diartikan sebagai proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam dengan unsur-unsur: adanya sumber, pesan, media, penerima dan efek.
Berdasarkan definisi ketiga istilah di atas, para ahli menyatakan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi TIK mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
Sejalan dengan perkembangan ICT, perkembangan internet juga mengalami perkembangan yang sangat cepat. Ini ditandai dengan menyatunya beberapa teknologi dalam sebuah perangkat (gadget). Ponsel pintar saat ini telah mencakup kebutuhan komunikasi berupa perakaman data, publikasi dan penyebarannya (ada kamera dan terhubung) langsung ke internet. Namun terdapat kendala saat publikasi tersebut, hal ini sebagai efek jaringan internet yang tidak mumpuni ditempat user berada.
Sampai saat ini, wilayah jaringan internet Indonesia masih pada rentang 2,5G di pinggiran dan 3G sampai 3,5G di pusat kabupaten/kota. Namun ada kabar gembira dengan adanya regulasi pemerintah tentang jaringan internet 4G yang mulai dikomersilkan. Meskipun baru ujicoba wilayah Jakarta, Surabaya dan Bali, dalam waktu dekat diprediksi coverage 4G akan merambah ke wilayah kabupaten/kota lain Indonesia.
Tulisan ini membahas perkembangan internet generasi keempat, peluang enterpreneurship, serta harapan dan tantangan dalam pengembangannya.
B. Perkembangan ICT
Perkembangan ICT dan Internet sejalan dengan perkembangan Teknologi Komputer Generasi Kelima. Dimana beberapa komputer dapat menerima instruksi secara lisan dan mampu meniru nalar manusia. Kemampuan untuk menterjemahkan bahasa asing juga menjadi mungkin. Fasilitas ini tampak sederhana. Namun fasilitas tersebut menjadi jauh lebih rumit dari yang diduga ketika programmer menyadari bahwa pengertian manusia sangat bergantung pada konteks dan pengertian daripada sekedar menterjemahkan kata-kata secara langsung.
Dua kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan menggantikan model von Neumann (processor tunggal). Model von Neumann akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak. Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi.
Komputer generasi kelima kini sedang dalam pengembangan. Komponen yang dipakai adalah VLSI (Very Large Scale Integration). Negara yang mempelopori perkembangan komputer generasi kelima ini adalah Jepang. Kemungkinan pengembangan komputer lainnya ialah kemampuan komputer memecahkan masalah sendiri dengan bantuan AI (Artificial Intellegence). Hal ini dapat diterapkan untuk mengoperasikan robot (seperti Robot Asimo-Honda).
C. Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, alat cetak/printer, dan peralatan lainnya yang saling terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Komputer yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau sinar infra merah.
Semua peralatan jaringan komputer yang saling berhubungan dikenal sebagai jaringan (network), dapat berupa jaringan luas wide area network WAN, jaringan setempat local area network (LAN) atau kombinasi keduanya. Wide Area Network (WAN) meliputi area geografis yang luas dengan beragam fasilitas komunikasi seperti jasa telepon jarak jauh, transmisi satelit dan kabel bawah laut.
D. Jaringan Nirkabel (Wireless)
Jaringan nirkabel (wireless network) adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan komunikasi antar sistem komputer tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter, memakai alat/pemancar bluetooth) maupun pada jarak jauh (lewat satelit). Bidang ini erat hubungannya dengan bidang telekomunikasi, teknologi informasi, dan teknik komputer. Jenis jaringan yang populer dalam kategori jaringan nirkabel ini meliputi: Jaringan kawasan lokal nirkabel (wireless LAN/WLAN) dan Wi-Fi.
Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radio, gelombang mikro, maupun cahaya infra merah.
E. Perkembangan Internet
Internet itu sendiri berasal dari kata Interconnection Networking, yang berarti hubungan dari banyak jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, salelit, dan lainnya. Pada awalnya perkembangan internet dipicu oleh adu teknologi antara rusia dan Amerika Serikat. Sejak 1957 Uni Soviet (sekarang Russia) meluncurkan wahana luar angkasa. Amerika serikat berupaya meningkatkan kemampuan teknologi luar angkasanya dengan dibentuknya Advanced Research Projects Agency (ARPA) di tahun 1958, yang bertujuan agar Amerika Serikat mampu meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi komputer.
Tahun 1960-an ARPA mengembangkan ARPANET untuk mempromosikan “Jaringan Kerjasama Komputer”, dan berhasil menghubungkan empat buah host komputer perguruan tinggi ternama hingga tahun 1969. Di tahun 1965 istilah “Hypertext” dikeluarkan oleh Ted Nelson. Di tahun 1971 anggota jaringan ARPANET bertambah menjadi 23 buah node komputer, yang terdiri atas komputer-komputer untuk riset milik pemerintah Amerika Serikat dan universitas. Selanjutnya di tahun 1973 ARPANET telah merambah keluar Amerika Serikat.
Vint Cerf dan Bob Kahn mempublikasikan spesifikasi detail protokol Transmission Control Protocol (TCP) di tahun 1974, versi komersial dari ARPANET yang mereka sebut sebagai Telnet dan tercatat 111 komputer terhubung di tahun 1977. Pada tahun 1978 Protokol TCP dipecah menjadi dua bagian, yakni Transmission Control Protocol dan Internet Protocol (TCP/IP).
Sejak Komputer pribadi (PC) mewabah di tahun 1980an, ARPANET telah memiliki anggota hingga 213 host yang terhubung. Layanan BITNET (Because It’s Time Network) dimulai, dengan menyediakan layanan e-mail, mailing list, dan juga File Transfer Protocol (FTP). Selanjutnya Jaringan komputer penyedia layanan e-mail dan beberapa layanan lainnya kepada para ilmuwan dapat dibuat tanpa harus mengakses ARPANET.
Pada tahun 1982 Istilah “Internet” pertama kali digunakan, dan TCP/IP diadopsi sebagai protocol universal untuk jaringan tersebut. Name server mulai dikembangkan, sehingga mengizinkan para pengguna agar dapat terhubung kepada sebuah host tanpa harus mengetahui jalur pasti menuju host tersebut.
Tahun ini tercatat ada lebih dari 1000 buah host yang tergabung ke Internet.
F. Perkembangan Internet di Indonesia
RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Di awal tahun 1990, komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan radio amatir di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan radio amatir. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik radio amatir kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan radio amatir ini.
Berawal dari teknologi radio paket 1200bps ITB, kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting.
G. Jaringan Awal Sebelum Generasi Keempat (4G)
Selain harus terhubung (berlangganan) ke salah satu ISP (Internet Service Provider) yang ada, layanan internet juga sangat tergantung dari jaringan internet yang ada. Sejak hadir di Indonesia, jaringan internet telah mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi.
Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi, pengiriman teks, suara, gambar dan video semakin besar frekuansinya. Teknologi internet terkini hadir sebagai media/sarana yang multifungsi. Dengan adanya aplikasi teleconference, internet juga dapat hadir secara real time audio visual seperti pada metode konvensional. Sebelum generasi keempat saat ini, perkembangan internet dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Generasi Pertama (1G)
Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi handphone pertama yangdiperkenalkan pada era 80-an dan masih menggunakan sistem analog. Generasi pertama ini menggunakan teknik komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Access (FDMA).
2. Generasi Kedua (2G)
Teknologi 2G diperkenalkan pada awal 1990-an yang memungkinkan lebih banyak transmisi per saluran komunikasi. Teknologi generasi kedua muncul karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik. Generasi 2G sudah menggunakan teknologi digital. Generasi ini menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA) dalam teknik komunikasinya.
3. Generasi Kedua Setengah (2,5G)
Teknologi 2,5G merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform dasar GSM telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk yang berbasis GSM teknologi 2,5G diimplementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan WiDEN, sedangkan yang berbasis CDMA diimplementasikan dalam CDMA2000 1x.
4. Generasi Ketiga (3G)
Selanjutnya, peletakan dasar 3G mulai dilakukan pada akhir tahun 1990-an dan mulai diterapkan di sebagian besar dunia di awal abad ke-21. ITU (International Telecomunication Union) mendefisikan 3G (Third Generation) sebagai teknologi yang dapat unjuk kerja sebagai berikut: 1) mempunyai kecepatan 144 kbps saat user bergerak 100 km/jam, 2) kecepatan transfer data sebesar 384 kbps saat user berjalan kaki, dan 3) kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam.
5. Generasi Ketiga Setengah (3,5G)
Sementara jaringan 3G merupakan yang pertama memungkinkan aplikasi multimedia, teknologi 3.5 G atau disebut juga super 3G merupakan peningkatan dari teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (lebih dari 2Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan video sharing. Teknologi ini dikenal dengan: High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) dan Wireless Broadband (WiBro) .
6. Generasi Keempat (4G)
Generasi keempat (4G) mampu memberikan kecepatan 500 kali lebih CDMA2000, mampu memberikan kecepatan hingga 1Gbps dalam keadaan diam atau 100Mbps saat bergerak. Pada kecepatan super ini, user dapat dengan mudah mendowload film kualitas HD dalam beberapa detik saja. 4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: Fourth Generation Technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada pengembangan teknologi telepon seluler. Teknologi 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah ’3G and beyond’.
Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).
7. Teknologi Generasi 4G
a. Long Term Evolution (LTE)
LTE dibangun dengan tujuan untuk peningkatan efisiensi, peningkatan layanan, pemanfaatan spectrum lain dan integrasi yang lebih baik. Hasil LTE ini adalah berupa evolusi release 8 dari UMTS standard termasuk modifikasi dari sistem UMTS. LTE ini menjadi evolusi lanjutan dari 3G dan akan dikenal sebagai 4G yang nanti akan jauh lebih efisien dan simpel. LTE mampu melakukan Download dan Upload dari telelpon selular dengan kecepatan ratusan Mbps. LTE dipersiapkan untuk format jaringan selular masa depan. Kekuatannya jauh melebihi yang sudah ada baik 3G HSDPA maupun HSUPA karena mampu mengalirkan data hingga 100Mbps untuk Downlink dan 50 Mbps untuk Uplink sehingga dapat mendukung jaringan yang berbasis IP.
b. Ultra Mobile Broadband (UMB)
UMB adalah nama lain untuk CDMA 2000 1x EV-DO revisi C yang dapat mendukung kecepatan data hingga 280Mbps pada kondisi puncak sehingga dapat dikategorikan kedalam generasi 4G. UMB didesain untuk dapat melayani layanan IP Based Voice (VOIP), Multimedia, Broadband, Entertainmnent dan jasa elektronik komersial juga mendukung penuh jaringan jasa wireless pada lingkungan mobile.
UMB mengkombinasikan aspek-asppek terbaik dari CDMA, TMD, LS-OFDM, dan OFDMA kedalam suatu Inteface tunggal menggunakan mekasnisme signaling dan Control optimasi yang lebih tinggi dan maju.
c. Mobile WiMax II (IEEE 802.16m)
Mobile WiMax disebut juga WiMax revisi E, yang standardnya dibuat oleh IEEE, menggunakan teknologi OFDM dan teknologi antenna. Mobile WiMax ini nantinya akan menjadi semacam personal broadband atau DSL on the move. Untuk teknologi ini, layanan yang dapat dinikmati adalah Broadband mobile data yang juga non-mobile operator. Beberapa content yang akan meramaikan WiMax kedepannya adalah VoIP, Game, Audio/Video Live. Mobile WiMax akan mengarah ke layanan dimana pengguna tidak lagi bergantung pada jaringan akses dimana ia berada. Mobile WiMax menawarkan latency rendah, advanced security, QoS, dan appropriate spectrum harmonization serta worldwide roaming capability. Mobile WiMax dioptimalkan untuk Dynamic Mobile Radio Channel, menyediakan support untuk hand of dan roaming.
d. Kelebihan Teknologi LTE 4G
LTE adalah sebuah standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA. Jaringan antarmuka-nya tidak cocok dengan jaringan 2G dan 3G, sehingga harus dioperasikan melalui spektrum nirkabel yang terpisah. LTE 4G juga diyakini mampu meningkatkan utililisasi teknologi yang telah ada sehingga dapat menekan biaya yang dibutuhkan untuk penerapannya.
LTE (Long Term Evolution) adalah sebuah nama baru dari layanan yang mempunyai kemampuan tinggi dalam sistem komunikasi bergerak (mobile). Merupakan langkah menuju generasi ke-4 (4G) dari teknologi radio yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan telepon mobile. Dimana generasi sebelumnya dikenal sebagai 3G (untuk “generasi ketiga”), LTE dipasarkan sebagai 4G.
Menurut IMT Advanced (International Mobile Telecommunications Advanced), LTE tidak sepenuhnya sesuai dengan persyaratan 4G. Sebagian besar operator selular di Amerika Serikat dan beberapa operator di seluruh dunia mengumumkan rencana untuk mengubah jaringan mereka untuk LTE dimulai pada 2009. Layanan LTE pertama di dunia dibuka oleh TeliaSoneradi dua kota Skandinavia yaitu Stockholm dan Oslo pada 14 Desember 2009. LTE adalah satu set perangkat tambahan ke Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang diperkenalkan pada 3rd Generation Partnership Project (3GPP) Release 8. Banyak dari 3GPP Release 8 mengadopsi teknologi 4G, termasuk semua IP arsitektur jaringan.
LTE memberikan tingkat kapasitas downlink sedikitnya 100 Mbps, dan uplink paling sedikit 50 Mbps dan RAN round-trip kurang dari 10 ms. LTE mendukung operator bandwidth, dari 20 MHz turun menjadi 1,4 MHz dan mendukung pembagian frekuensi duplexing (FDD) dan waktu pembagian duplexing (TDD).
Bagian dari standar LTE adalah Arsitektur Sistem Evolution, sebuah jaringan berbasis IP yang dirancang untuk menggantikan arsitektur GPRS Core Network dan memastikan dukungan untuk mobilitas antara beberapa non-sistem 3GPP, misalnya GPRS dan WiMax.
Keuntungan utama dengan LTE adalah throughput yang tinggi, latency rendah, plug and play, FDD dan TDD pada platform yang sama, peningkatan pengalaman pengguna akhir dan arsitektur sederhana yang mengakibatkan biaya operasional yang rendah. LTE akan juga mendukung sel menara dengan teknologi jaringan yang lebih tua seperti GSM, cdmaOne, W-CDMA (UMTS), dan CDMA2000.
Perubahan siginifikan dibandingkan standar sebelumnya meliputi 3 hal utama, yaitu air interface, jaringan radio serta jaringan core. Di masa mendatang, pengguna dijanjikan akan dapat melakukan download dan upload video high definition dan konten-konten media lainnya, mengakses e-mail dengan attachment besar serta bergabung dalam video conference dimanapun dan kapanpun.
LTE secara dramatis menambah kemampuan jaringan untuk mengoperasikan fitur Multimedia Broadcast Multicast Service (MBMS), bagian dari 3GPP Release 6, dimana kemampuan yang ditawarkan dapat sebanding dengan DVB-H dan WiMAX. LTE dapat beroperasi pada salah satu pita spektrum seluler yang telah dialokasikan yang termasuk dalam standar IMT-2000 (450, 850, 900, 1800, 1900, 2100 MHz) maupun pada pita spektrum yang baru seperti 700 MHz dan 2,5 GHz.
Beberapa kelebihannya lainnya dari LTE 4G ialah: (1) Tingkat download sampai 299.6 Mbit/s dan upload hingga 75.5 Mbit/s. (2) Mendukunguntuk mobilitas, terminal bergerak sampai 350 - 500 km/jam. (3) Mendukung semua gelombang frekuensi yang saat ini digunakan oleh sistem IMT dan ITU-R. 4) Di daerah kota dan perkotaan, frekuensi band yang lebih tinggi digunakan untuk mendukung kecepatan tinggi mobile broadband. (5) Mendukung Multicast Broadcast Single Frequency Network (dapat memberikan layanan mobile TV.
Beberapa kelemahan dari teknologi 4G LTE antara lain: (1) biaya untuk infrastruktur jaringan baru realtif mahal, (2) Jaringan harus diperbaharui maka peralatan baru harus diinstal, (3) LTE menggunakan MIMO (Multiple Input Multiple Output), tentunya memerlukan antena tambahan pada pancaran pangakalan jaringan untuk transmisi data, (4) Sebagai akibatnya jika terjadi pembaharuan jaringan maka pengguna perlu membeli mobile device baru agar dapat menikmati jaringan yang mendukung teknologi LTE.
H. Teknologi 4G Untuk Pendidikan dan Enterpreneurship
Saat seseorang menggunakan internet 3G, akan diperoleh kecepatan akses yang tinggi, namun sejalan dengan bertambahnya user dan beban akses (download dan upload) yang semakin besar, akhirnya diperoleh akses yang lambat. Berbeda dengan teknologi dan jaringan 4G, masalah ini tidak akan mudah dialami.
Sebelum teknologi 4G mulai dikembangkan dan diterapkan di beberapa negara tetangga, pemanfaatan jaringan internet 3G sudah mulai memberikan dampak perubahan yang besar di masyarakat. Ini dapat dilihat mulai berkurangnya fungsi kantor pos, antrian yang panjang di bank untuk urusan bank, pembayaran dan transaksi lainnya. Perkembangan ini sangat mudah dilihat pada lini bisnis dan pendidikan.
1. Jaringan 4G dan Pendidikan
Salah satu yang menjadi fokus penggunaan internet kecepatan tinggi di dunia pendidikan adalah media. Saat ini di jaringan 3 dan 3,5G masih terdapat kendala arus streaming multimedia di internet. Jika jaringan 4G di kabupaten/kota terpenuhi, maka penggunaan media, pengembangan dan penyebarannya akan semakin mudah. Kreativitas guru dan siswa akan semakin berkembang dan disebarkan dengan cepat.
Tidak hanya pada media sederhana (gambar, audio dan video), pembelajaran jarak jauh lintas kota dan negara juga dapat dilaksanakan. Selain itu dengan jaringan 4G siaran langsung via streaming Youtube pun akan mudah dilaksanakan untuk pembelajaran. Dengan demikian pelatihan langsung dan online akan berlangsung mudah dan murah.
2. Jaringan 4G dan Industri Kreatif
Industri kreatif merupakan industri yang berbasis kreativitas individu maupun kelompok, baik karya dalam bentuk rupa (3D) juga dalam bentuk digital (software, animasi, video dan lainnya). Untuk yang terakhir disebutkan sangat membutuhkan dukungan jaringan internet berkecepatan tinggi, khususnya jika ditayangcobakan secara online dan live.
Industri-industri kreatif yang ditopang oleh jaringan internet supercepat 4G akan cepat berkembang sejalan dengan besarnya data dan memori yang dipakai. Dengan adanya dukungan pemerintah (lembaga kementerian), maka dapat dipastikan Industri ini akan sangat berkembang bila dikaitkan dengan pemograman artifisial, jaringan keamanan dan pertahanan pemerintah.
3. Jaringan 4G dan Enterpreneurship
Sejalan dengan perkembangan di bidang pendidikan, penelitian dan industri, produk-produk yang dihasilkan dari industri kreatif sangat mudah dipasarkan. Perbedaan kebutuhan dan perkembangan masyarakat di bidang telematika, menjadikan perkembangan produk kreatif berbasis jaringan semakin dibutuhkan.
Produk-produk industri fisik tidak mungkin hilang, namun kemudahan semisal penyimpanan data (storage) akses cepat, konsultasi online dan live, periklanan, simulasi dan tinjauan jarak jauh terhadap produk (properti, perikanan, pelesiran dan kehutanan).
Yang paling utama dari perkembangan jaringan internet cepat ini adalah individu pengguna itu sendiri. Dalam rentang masa 2,5G dan 3,5G perkembangan kewirausahaan (enterpreneurship) sangat pesat. Ini ditandai munculnya generasi-generasi muda kreatif dan ingin berkecimpung di dunia usaha. Jaringan internet menjadikan pemuda semakin kreatif, terbuka, dan bebas menentukan pilihan sebagai pegawai atau pengusaha.
I. Harapan dan Tantangan
Enterpreneurship selalu dihadapkan dengan perubahan-perubahan di segala bidang, khususnya produk dan sistem yang langsung mendukung dan mempengaruhi bidang garapan usaha tersebut. Perubahan teknologi dan pendukungnya pada dasarnya bisa menjadi peluang/harapan bagi para calon pengusaha atau bahkan menjadi ancaman dan tantangan bagi usahawan lama.
Jika tidak mengadopsi perkembangan teknologi khususnya yang sedang berkembang, ada dua kemungkinan yaitu mampu bertahan atau tertinggal jauh. Ini dapat dilihat pada punahnya usaha warung telekomunikasi 1 dekade yang lalu. Dengan perumpamaan yang sama, dikhawatirkan warung internet juga akan mengalami hal yang sama, jika tidak memperhatikan perkembangan jaringan internet 4G.
Jika kesiapan untuk berubah di masyarakat telah cukup, maka yang menjadi hambatan utama adalah respon pemerintah sebagai regulator frekuensi dan pemberi izin pengembangan usaha berbasis jaringan internet tersebut. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat khususnya calon enterpreneur harus terus dijalankan, sehingga industri kreatif berbasis jaringan internet 4G cepat berkembang.
J. Simpulan dan Saran
1. Simpulan
Perkembangan jaringan internet telah sampai pada generasi keempat (4G) LTE, dengan ciri spesifik kecepatan akses yang sangat tinggi, bahkan sampai pada 1 Gbps. Kecepatan akses yang sangat tinggi ini memberikan peluang kepada bidang pendidikan dan wirausaha dalam mengembangkan industri kreatif berbasis ICT. Perkembangan ini sekaligus memberikan tantangan kepada dunia usaha dan industri agar tetap berbenah dan mengikuti perkembangan yang ada.
2. Saran
Adanya respon pemerintah dalam membuka regulasi dan sosialisasi jaringan internet 4G komersil diharapkan memicu perkembangan enterpreneurship di kalangan pemuda dan industri-industri yang telah ada. Diharapkan juga regulasi biaya dan coverage jaringan memenuhi lingkup kabupaten kota di seluruh Indonesia, sehingga daerah tidak jauh tertinggal.
DAFTAR BACAAN
Changara, H. (2000). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Anwar, I. (1986). Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Pembangunan Pendidikan. Bandung: Angkasa.
Gie, T. L. (2000). Pengantar Filsafat Teknologi. Yogyakarta: Andi.
Fauzi, F. et. al. Analisis Penerapan Teknologi Jaringan LTE 4G di Indonesia. Majalah Jurnal Ilmiah Unikom Vol.10, No. 2.
http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_nirkabel
http://rohmatullahh.blogspot.com/2013/10/sejarah-internet-perkembangan-internet.html
https://aripujiono.wordpress.com/teknologi-telekomunikasi/4g/4g-lte-long-term-evolution/
http://www.amazine.co/25404/apa-itu-4g-network-cara-kerja-teknologi-jaringan-4g/
http://www.primadonakita.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar