Rekening Presiden Perancis Dibobol Hacker

Sarkozy (istimewa)

INILAH.COM, Paris - Presiden Perancis Sarkozy menjadi politis tingkat tinggi terbaru yang menjadi korban hacker. Penjahat dilaporkan berhasil mendapatkan username dan password online Sarkozy dan mengambil sejumlah uang dari rekening miliknya.

Sarkozy menyadari sebagian uangnya telah raib dari rekeningnya bulan lalu dan melaporkan kejadian kehilangan itu ke polisi. Menurut kantor berita AFP, pemerintah Perancis telah melakukan investigasi terhadap pencurian itu.

Sumber AFP menambahkan pencuri kemungkinan tidak mengetahui rekening yang berhasil dibobolnya adalah milik Sarkozy. “Ini merupakan kasus klasik dari pemalsuan data, mungkin dilakukan oleh satu atau beberapa berandal kelas teri,” kata sumber itu.

Sarkozy merupakan politisi kelas tinggi yang menjadi korban terbaru hacker. Bulan lalu, email calon wakil presiden AS Sarah Palin juga menjadi korban.

Graham Cluley, konsultan senior di perusahaan keamanan Sophos mengatakan, kejadian terakhir tersebut menunjukkan perlunya menyadari adanya kemungkinan hacker berhasil mengakses PC para politisi dan mencuri informasi yang ada di dalamnya.

‘Itu menunjukkan orang yang berada di posisi tinggi harus yakin memiliki pengamanan PC yang kuat. Mereka memiliki informasi penting di dalam komputernya, bahkan mungkin data yang bisa memalukan dan tentu saja tidak ingin diketahui oleh publik,” katanya.

Untuk saat ini sulit mengatahui bagaimana rekening Sarkozy bisa dibobol oleh hacker. Namun Cluley menduga, keylogger bisa saja menjadi penyebab, karena program ini mampu menyimpan password yang diketik oleh presiden Perancis itu.

Agar user terhindar dari tindakan serupa, Cluley mengatakan user harsu memiliki pertahanan terhadap spam, phishing dan malware dengan baik. “Pertahanan pertama adalah dengan menggunakan software anti virus dan dalam hal ini harus dapat mencegah keyloggers. Selain itu, juga perlu pengamanan anti-spam dan anti-phishing yang baik," katanya.

Yang tak kalah pentingnya selalu menggunakan perangkat otentifikasi, jika akan melakukan transaksi perbankan. Perangkat ini akan terus menerus menghasilkan nomer acak yang mencegah terjadi pemalsuan.