Senin, 08 Februari 2021

Dinar/Dirham, Al Kahfi dan Validasinya Berbasis Ekonofisika

Assalamu 'alaikum wr wb,

Menyimak tulisan dan diskusi para pakar di group sebelah, saya kembali teringat dengan seringnya membaca/mendengar info Sunnahnya membaca surah al Kahfi tiap hari Jum'at.

Yang menarik, 

terdapat kisah para pemuda yang "menyelamatkan Iman" dalam QS Al Kahfi tersebut.

Selanjutnya seorang di antara mereka disuruh untuk membeli makanan yg "baik" dengan menggunakan wariq (uang perak/dirham).

Kita juga menjumpai kalimat "ada yang mengatakan jumlah mereka (pemuda) dalam gua tersebut sebanyak 3, ada yg bilang 5 bahkan 7 orang". Ini sangat menggelitik untuk ditelaah, meski sekilas tidak menunjukkan hal yang inspiratif, namun sebaliknya.

Selain itu terdapat kisah dialog Nabi Musa yg tidak sabar terhadap "Hamba Allah" yg merusak kapal, membunuh pemuda dan mendirikan bangunan. Yang terakhir (mendirikan bangunan) ini memiliki sinambung dengan beberapa point di atas, khususnya dengan judul di atas.

Meski tak semua ayat dituliskan di sini,

Kata wariq yang berarti uang perak/dirham ini saat dikonfirmasi dengan harga terkini di Amirat Nusantara, ternyata 1 Dirham senilai Rp 70-72 ribu.

Saat diuji kondisi real terkini dengan hadits Nabi bahwa 1 Dirham setara dengan 1 ekor ayam 'kampung', maka nilai 1 Dirham masih berlaku (tanpa inflasi) sampai saat ini. Untuk Medan, 1 ekor ayam kampung l.k Rp 80an ribu.

Kembali ke bilangan 3, 5, atau 7 orang pemuda...

Ternyata anjuran untuk memilih makanan yg baik dengan membawa 1 Dirham masih dapat diterima.

  • Saat ini, dengan Rp 72.000, kita bisa membeli makanan untuk 3 orang (kualitas makanan dengan harga 24.000).
  • Saat ini, dengan Rp 70.000, kita bisa membeli makanan untuk 5 orang (kualitas makanan dengan harga 14.000).
  • Saat ini, dengan Rp 70.000, kita bisa membeli makanan untuk 7 orang (kualitas makanan dengan harga 10.000).

Apalagi dengan Rp 80an ribu?

Dengan kata lain, 

1 Dirham cukup untuk makanan 3-7 orang tergantung kualitas makanan yg akan dibeli, dan masih dalam level baik. 

Kembali kepada kisah Hamba Allah (dalam Al Kahfi) yang membaguskan bangunan, karena di bawahnya ada harta yg tersimpan untuk bekal/harta para ahli waris si empunya bangunan. Meskipun tidak disebutkan namanya, namun dapat diprediksi bahwa bekal/harta tersebut adalah sesuatu yang tahan lama, misal logam mulia, emas/perak serta sifat2 khusus yg ada padanya (mengkilap dsb).

Dari sini terlihat keuanggulan uang berbasis logam (emas/perak) atau materi yang tahan lama, sulit didapat (agak langka). 

Validasi Ekonofisika

Ekonofisika sendiri merupakan cabang ilmu baru (1995an) yang berfokus pada penggunaan teori, konsep, pemodelan Fisika untuk pemecahan masalah ekonomi.

  • Dalam Ekonomi, Uang adalah Tenaga, Daya, Energi untuk Pergerakan Kegiatan Ekonomi.
  • Dalam Fisika, Energi tidak dapat diciptakan, tidak dapat pula dimusnahkan, namun bisa berubah/diubah bentuknya. 
  • Menurut Einstein, Energi sebanding dengan materi dan kuadrat kecepatan cahaya/gelombang elektro (E = mc^2).    

Jadi, Materi yang sebanding dengan Energi tsb juga tak dapat diciptakan/dimusnahkan, namun bisa diubah, disebarkan, dan dibagi-bagi dengan nilai yang sebanding pula. 

Dari beberapa point di atas, 

Keberadaan uang perak atau emas yang merupakan bentuk kesetaraan Energi & Materi, sangat tangguh terhadap inflasi, dan memenuhi kaidah kesetaraan nilai sesuai porsi. 

Uang perak/emas, tak dapat pula diciptakan atau dimusnahkan, ini berbeda jauh dengan jenis uang (mata uang) lainnya.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

YUSUF-ZULAIKHA & HUKUM NEWTON

Allah SWT berfirman dalam QS 12 : 26-27 قَالَ هِيَ رَاوَدَتْنِيْ عَنْ نَّفْسِيْ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِّنْ اَهْلِهَاۚ اِنْ كَانَ قَمِيْصُهٗ قُدّ...